.

.

.

.

.

.

Latest Posts

Kamis, 12 Januari 2017

Teknlologi Pembangun para Pembelajar Bangsa Optimis

pendidikan online

Menjadi teknologi pembangun pembelajar bangsa hingga menjadi pembentuk karakter bangsa, merupakan bukan hal yang mudah maka dari itu GO Edu sebuah blog yang berorientasi pada pembelajar bangsa terus menjadikan yang terbaik bagi para pengguna. Yang menjadi pembeda antara yang lain GO Edu merupakan sebuah wadah bagi para pembalajar, kenapa saya katakana pembelajar karena ruang lingkup dalam suatu blog ini merupakan bukan hanya untuk siswa ataupun mereka yang sedang duduk dalam suatu pendidikan formal. Kami disini membuka kesempatan bagi para pembelajar seluas luasnya, siapapun itu. Karena kami yakin minat menjadi pembelajar bukan hanya sekedar dimiliki oleh semangat para pemuda saja namun juga seorang yang telah dikatakan sudah berumur saya yakin masih memiliki niat untuk belajar. Saya mengatakan hal ini karena banyak sekali saya temukan hal tersebut juga seperti artikel sebelumnya yang sudah saya katakana bahwa menutut ilmu merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim maupun muslimah dari buaian ibu sampai liang lahat. GO Edu merupakan fasilitas untuk itu, pembangun pembelajar, pembentuk karakter bahkan pemberi optimisme untuk pembelajar

“Tanah Air kita meminta korban. Dari di sinilah kita siap sedia memberi korban yang sesuci-sucinya. Sungguh, korban dengan ragamu sendiri ialah korban yang paling ringan. Memang awan tebal dan hitam menggantung di atas kita. Akan tetapi, percayalah di baliknya masih ada matahari yang bersembunyi. Kapan hujan turun dan udara menjadi bersih karenanya?”
(Ki Hadjar Dewantara).
KUTIPAN dari Ki Hadjar Dewantara di atas merupakan pertanda selalu ada optimisme dalam mengelola pendidikan. Meskipun tantangan dan rintangan tidak mudah untuk dihindari, dunia pendidikan harus terus meniupkan napas optimismenya karena menyangkut masa depan bangsa. Cara yang paling mungkin dan mudah untuk dilakukan ialah kemauan untuk selalu belajar dari kesalahan, melihat data-data statistik persoalan-persoalan pendidikan kita secara cermat, dan melakukan usaha perbaikan berdasarkan data-data tersebut.
Laporan OECD tentang pendidikan selama 2015, misalnya, dapat menjadi acuan kita untuk melakukan perubahan. Laporan tersebut setidaknya mengindikasikan masih banyaknya negara yang kerepotan dalam menangani pembiayaan pendidikan karena terjadinya perlambatan ekonomi. Selain itu, hal tersebut juga disebabkan angka-angka statistik yang berkaitan dengan angka kelulusan sekolah menengah yang terserap dunia kerja, kaitan antara pendidikan dengan mobilitas sosial, GO Edu juga dapat menjembatani kemampuan guru dan siswa untuk menjadikan informasi dan teknologi, dan kesiapan materi bahan ajar. Lama belajar dan mengajar rata-rata guru dan siswa juga masih harus dianalisis secara saksama mengingat tiap-tiap negara menerapkan sistem yang berbeda dalam mengelola kebijakan pendidikan mereka.
Untuk kasus Indonesia, jelas masalah-masalah di atas masih menjadi isu sentral yang tidak mudah diselesaikan. Karut-marut implementasi pendidikan dalam konteks otonomi daerah jelas menjadi salah satu kendala yang sangat akut untuk mengubah benang kusut pendidikan di Tanah Air. Bukan hanya kusut, dunia pendidikan juga menjadi basah karena masa depan anak-anak selalu dipertaruhkan oleh kebodohon sesaat dan sesat dari para politikus kita yang senang mengumbar isu-isu pendidikan untuk kepentingan politik praktis semata.
Temuan kunci
Beberapa temuan kunci proses pendidikan sepanjang 2015 boleh jadi akan mengangkat optimisme kita untuk menyongsong 2016. Dalam hal pencapaian pendidikan, ratarata lebih dari 85% anak-anak muda kita lulus sekolah menengah pertama. Karena itu, kebijakan wajib belajar 12 tahun perlu terus diperhatikan. Ini artinya belanja pendidikan kita untuk tingkat dasar dan menengah setidaknya harus terus diseimbangkan dengan angka pertumbuhan usia anak. Jika dikaitkan dengan angka pertumbuhan pre-school program, jelas akan lebih banyak lagi dana yang dibutuhkan mengingat angka lembaga-lembaga penyelenggara PAUD tumbuh sangat fantastis di Indonesia.
Temuan kunci lainnya berkaitan dengan kebijakan pendidikan sepanjang 2015 ialah tidak dijadikannya UN sebagai basis kelulusan siswa meskipun tetap saja kebijakan itu perlu diperhatikan dengan saksama. Sebab, pada praktiknya, belum tentu kebijakan itu serta-merta melahirkan dan menumbuhkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Sebagaimana dikemukakan Robert Linn (2001), pola penilaian eksternal jenis UN mengandung risiko terhadap berbagai bentuk kecurangan dan malapraktik yang sering kali sulit dikontrol karena harus melibatkan banyak pihak yang mungkin tidak memiliki hubungan langsung dengan peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu, juga disebabkan siswa sebelum mengikuti UN harus mengikuti berbagai pelatihan soal, drilling soal. Jadi, kualitas yang diperoleh kurang hakiki. Angka perolehan UN pasti akan meningkat, tetapi pemahaman siswa terhadap konsep dan kemampuan berpikir belum tentu berubah lebih baik. Karena itu, kebijakan tidak menjadikan UN sebagai basis kelulusan diharapkan akan sedikit menambah kualitas proses belajar yang lebih baik.
Optimisme itu harus diimbangi dengan cara memperbaiki seluruh proses pembelajaran pada tingkat kelas dan kegiatan pendukung lainnya pada lingkungan sekolah. Pendekatan model itu biasanya kurang diminati para birokrasi pendidikan karena dinilai akan sangat melelahkan. Pendekatan itu bukan hanya mensyaratkan kompetensi dan profesionalitas kerja, melainkan lebih dari itu. Ia membutuhkan keikhlasan, komitmen, ketekunan, dan kesabar an serta tanggung jawab penuh dari para pengelola dan pelaku pendidikan. Pendekatan itu dinilai lebih konsepsional, terukur, akuntabel, dan perubahan yang dihasilkan akan lebih menyeluruh dan berkesinambungan. Pendekatan itu umumnya kurang disukai birokrat, politikus, dan komunitas pendidikan, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa dengan pola kerja serbainstan.
Mengingat begitu strategisnya kedudukan organisasi sekolah dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran pada tingkat kelas dan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara luas, seharusnya para pengelola sekolah, termasuk pimpinan, pengawas, dan guru, memiliki konsep kerja dengan langkah yang jelas, terukur, dan akuntabel dalam melaksanakan kewajiban yang menjadi tanggung jawab mereka. Dalam konteks ini, seharusnya konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan K-13 terus dimatangkan dalam sebuah proses dan skema yang jelas dan disepakati semua unsur dalam komunitas sekolah.
Riset pendidikan
Membangun optimisme jelas membutuhkan banyak data yang akurat. Karena itu, dibutuhkan riset-riset pendidikan yang lebih komprehensif berdasarkan unit analisis yang tepat. Tidak ada kata lain selain menjadikan sekolah sebagai basis dan unit analisis riset tentang kebijakan pendidikan. Rencana Dirjen Dikdasmen untuk membuat sekolah percontohan nasional perlu dikaji secara serius dan relevan untuk dilaksanakan jika basisnya ialah kebutuhan sekolah. Membuat sebanyak mungkin indikator yang relevan untuk mengukur kualitas dan akuntabilitas menajemen sekolah itu penting. Sebagai sebuah komunitas, menjadikan sekolah sebagai basis riset kependidikan ialah imperatif.
Minimnya riset-riset kependidikan sebenarnya sejalan dengan minimnya tradisi ilmiah di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka memiliki Litbang, tapi banyak hasil riset mereka yang kurang relevan dengan kebijakan yang akan diambil dan dijalankan. Minimnya tradisi ilmiah dalam riset kependidikan yang masih terbelenggu pada dikotomi antara teori (ilmu) dan praktik; antara das sain dan das solen. Padahal, dari sudut sosiologi, antara aspek teoretis dan praktik pada hakikatnya termuat berbagai bentuk hubungan dialektis antara teori (ilmu) dan praktik.
Pemisahan antara teori (ilmu) dan praktik, menurut Mohammaed Arkoun, sebenarnya merupakan sisa-sisa model Descartes, yang menyebabkan tujuan praktis cenderung hilang. Para ahli pendidikan kita kebanyakan hanya berpikir meluaskan pengetahuan tertentu tanpa memikirkan, baik teoretitasi maupun renungan metodologis, atau apalagi memikirkan kegunaan pengetahuan yang terhimpun dari aspek aplikatif di sekolah.
Dalam rangka membangun optimisme pendidikan kita ke depan, sudah saatnya setiap sekolah dilengkapi sebuah sistem manajemen informasi sekolah, yang mengharuskan setiap guru dan kepala sekolah terus belajar dan menulis sehingga data yang terjadi di sekolah dapat terus tercatat sebagai bagian dari upaya menumbuhkan tradisi riset kependidikan. 

Perkembangan Teknologi Pendidikan Menurut Hadits

pendidikan online

Seperti yang kita ketahui tentang hadist Rasulullah SAW tentang pentingnya seorang muslim yang memiliki ilmu dijelaskan pada sebuah hadist yang berbunyi “man arodat dunYA fa alaihi bil ilmi waman ATODAL akhiro fa alaihi bil ilmi” yang memiliki arti seorang manusia membutuhkan ilmu untuk dipergunakan di dunia mauun di akhirat. Atas dasar itulah GO Edu diciptakan untuk meminimalisir penggunaan internet pada remaja kebanyaakan menggunakan untuk hal – hal yang kurang bermanfaat. Melalui blog GO Edu ini kami memfasilitasi para pengguna untuk menggali informasi, berkarya, diskusi atau hanya sekedar memperoleh sebuah informasi saja

Dalam tradisi pendidikan Islam, hampir semua contoh perilaku tentang sebaikbaiknya manusia selalu dinisbatkan terhadap pribadi Muhammad, rasul semesta alam. Dalam pribadi Nabi banyak i’tibar atau pelajaran yang bisa dilihat dan ditiru karena sepanjang hidupnya Nabi selalu memberikan contoh perilaku yang seharusnya mudah diteladani umatnya. Ambil contoh misalnya perilaku nirkekerasan, mudah memaafkan orang, sangat toleran, dan teguh pada pendirian. Dalam beragam hikayat, perkataan dan perilaku Nabi ialah sumber pencerahan kondisi aktual masyarakat yang memiliki relevansi hingga hari ini.

Dalam keseharian, sebenarnya para guru kita bisa secara implementatif mempraktikkan empat sifat Nabi yang sangat populer di kalangan umat Islam dalam proses belajar-mengajar. Jika para guru memiliki daya kritis dalam menilai siklus sifat Nabi, seperti yang kita ketahui GO Edu ini bisa dikatakan “sekolahnya orang yang memiliki koneksi internet” terlepas dari siapa saja itu bagi siswa, bagi seorang alumni, bagi orang tua, mahasiswa, seorang yang tidak meneruskan pendidikan atau yang lainnya. GO Edu tidak akan dan tidak akan pernah melupakan tentang adab beradab dalam menuntut ilmu. Dalam hal tersebut kami sebagai pembuat blog berpedoman pada sifat nabi.sebuah sekolah pasti akan memiliki bangunan budaya sekolah yang kuat karena karakter dan kesadaran individual para pemangku kepentingan sekolahnya bergerak berdasarkan pemahaman dan kesadaran yang utuh terhadap sifat Nabi tersebut. Sama halnya yang diterapkan di sekolah formal, GO Edu juga berharap dapat menginplentasikan sifat rasulullah dengan baik melalui berbagai cara.Yang sering terjadi sifat Nabi itu kebanyakan dihafal sebagai panduan moral semata, tanpa ada keinginan untuk menerjemahkannya dalam praktik keseharian.

Siklus sifat Nabi :
Agar menjadi siklus implementasi pedagogis, memahami dan mempraktikkan sifat Nabi dalam keseharian sebenarnya merupakan kebutuhan individu seseorang tentang makna belajar. Karena itu, penting bagi setiap guru dan siswa untuk mulai menyadari pentingnya daya kritis dan kecerdasan sebagai dasar untuk terus belajar. Sebagaimana fathonah yang berarti cerdas, ialah tugas seorang terus membaca agar kecerdasan terus bertumbuh. Dari sisi kehidupan Nabi, tanda kecerdasan beliau terlihat dari cara-cara Nabi menyelesaikan masalah, melihat kondisi sosial masyarakat secara tajam, bahkan dengan proses yang tak pernah menyakiti orang kecuali orang-orang yang memang membencinya.

Jelas terlihat meskipun Nabi amat populer dengan julukan ummiy, beliau ialah seorang pemikir yang mempergunakan kelebihan akal pikiran atau otak yang diberikan Tuhan untuk menganalisis setiap persoalan yang ada. Jika di relung pikir setiap orang tumbuh kesadaran untuk terus belajar dan membaca dalam rangka mempertahankan kecerdasan otaknya, daya kritis dalam melaksanakan proses belajar-mengajar pasti akan penuh dengan imajinasi dan kreativitas. Penanda kecerdasan dalam aspek pedagogis ialah munculnya imajinasi dan kreativitas dalam mengelola proses belajar-mengajar.

Setelah fathonah dilaksanakan secara jelas dan terusmenerus, tugas seorang guru dalam konteks siklus sifat Nabi selanjutnya ialah memberikan contoh dan keteladanan sikap dalam praktik mengajar sehari-hari. Penanda amanah, sifat Nabi yang kedua, ialah bertanggung jawab secara konkret dalam memberikan contoh perilaku yang baik kepada pengguna. Amanah tak hanya berarti bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tugas utama seorang guru dalam mengajar, lebih jauh daripada itu ialah bagaimana bertanggung jawab dalam memberikan keteladanan. Tanpa keteladanan, mustahil bagi sebuah blog akan memiliki sifat amanah secara sempurna. Penting untuk diingat, untuk menjadi amanah, seseorang dan apalagi seorang guru perlu memiliki kecerdasan (fathonah) terlebih dahulu.

Jika praktik fathonah dan amanah secara implementatif telah dijalankan dalam skema pedagogis pengajaran sehari-hari, siklus sifat Nabi selanjutnya ialah tabligh atau menyampaikan. Dalam bahasa sosiologis, tabligh sebenarnya merupakan kemampuan atau kompetensi sosial seorang guru dalam menjalin hubungan dan berinteraksi dengan semua siswa, sejawat guru, kepala sekolah juga dengan masyarakat atau orangtua siswa. Network atau silaturahim atau kemampuan berkomunikasi dengan baik dan santun mungkin relevan untuk disematkan terhadap para guru yang ingin memperoleh tanda sebagai ahli waris sifat Nabi yang ketiga ini. Bisa dibayangkan jika seorang guru tak memiliki kemampuan bersilaturahim dan berkomunikasi dengan baik, pasti secara otomatis dia tidak cerdas (fathonah) dan tak suka menjadi teladan (amanah) bagi orang lain.

Bisa dikatakan jika seseorang ingin mewarisi sifat-sifat Nabi pada dirinya, secara individual yang perlu ditanamkan dan dilakukan ialah menunjukkan kecerdasan dalam belajar, mampu memberikan teladan secara konsisten, serta memiliki kemampuan menjalin silaturahim kepada setiap orang. Mungkin terbaca hal itu sangatlah sederhana, tetapi tanpa disiplin individual yang terus-menerus untuk mempraktikkannya, akan mustahil bagi sebuah blog memperoleh kategori bisa dan dapat dipercaya (siddiq) oleh para pengguna.

Sebagai sifat nabi keempat, siddiq jelas merupakan label yang diberikan orang lain terhadap seseorang yang telah membuktikan kecerdasannya untuk terus mau belajar, mampu memberikan teladan kebaikan, serta memiliki keterampilan berkomunikasi yang dibutuhkan. Sifat siddiq merupakan hasil atau output dari usaha perseorangan dalam membuktikan diri menjadi orang yang bisa dipercaya. Seorang guru bisa dikatakan berhasil dan dipercaya siswa atau masyarakat jika memiliki usaha sendiri dalam membuktikan diri untuk terus belajar, memberi teladan, dan bersilaturahim dengan baik.

Jika hidup adalah sebuah siklus hidup-mati-dan-hidupkembali sebagaimana semua agama meyakini soal hari kebangkitan (resurrection), seharusnya para guru muslim tak sulit untuk belajar dari siklus sifat Nabi Muhammad SAW yang penuh teladan sehingga kerumitan persoalan belajar-mengajar selalu bisa diatasi dan memperoleh jalan keluar yang sebenarnya. Pentingnya mempelajari siklus sifat Nabi secara benar ialah sebuah tuntutan keharusan bagi setiap guru muslim. Jika tidak, hal itu artinya sama dengan bentuk kebohongan, sementara hampir semua umat Islam mengaku mencintai Nabi Muhammad, tetapi keteladanan Muhammad dalam siklus sifat hidupnya tidak pernah dipahami dan dipraktikkan secara benar. Dalam bahasa agama kebohongan semacam ini bisa disebut sebagai kelalaian (wayl), sebuah perilaku rata-rata masyarakat jahiliah yang senang berbohong dan meremehkan persoalan.


Kenapa harus jasa pendidikan online?

pendidikan online

Melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan ilmu yang ingin diketahui semakin banyak, banyak informasi yang didapat melalui berbagai media. Namun sebagian orang tidak bisa menangkap informasi dengan tepat dengan adanya seorang audio, kami menciptakan jasa pendidikan online ini dengan tujuan untuk mempermudah seorang untuk mendalami suatu ilmu dengan seorang guru.

Seorang guru bukan hanya sesosok manusia yang berdiri didepan kelas menerangkan suatu materi. Namun yang saya maksud guru disini merupakan memfasilitasi para pengguna untuk memperdalam atau bahkan hanya sekedar memperoleh informasi saja melalui berbagai cara yang dapat digunakan diantaranya melalui video tutorial, guru privat panggilan/guru panggilan untuk sebuah kelompok dan chat diskusi untuk membahas ilmu yang akan diketahui.

Pendidikan online mempermudah banyak orang apalagi bagi pelajar ditambah kurikulum yang saat ini bisa system pengajaran nya siswa lebih tau terlebih darhulu sebelum diterangkan saya berharap blog ini dapat bermanfaat dengan baik. Terlepas dari kebiasaan  remaja yang didominasi pelajar sering ditemukan kurang memanfaatkan perkembangan teknologi degan baik ataupun sangat jarang ditemukan aplikasi seperti ini di internet. Kebanyakan para pelajar yang didominasi  remaj membuka internet hanya untuk membuka media social atau sering disingkat menjadi medsos. Sehingga terciptanya jasa pendidikan online ini supaya membantu para pemuda berkarya tidak hanya mencari kesenangan semata

Jika dikupas lebih dalam internet mempunyai banyak kegunaan bisa digunakan sebagai media informasi, bisa digunakan sebagai media dalam mencari pekerjaan, dan yang paling berguna adalah sebagai media pembelajaran. Dalam media pembelajaran ini banyak sekali yang bisa dibahas terutama dalam blog ini. Kami akan menjelaskan dan menerangkan mengenai pelajaran-pelajaran. Seperti pelajaran umum, pelajaran agama, kursus, dan masih banyak lagi.

Untuk penjelasan umum kami akan menjelaskan mengenai pelajaran sekolah seperti pelajaran sains, matematika, social, dan masih banyak yang lain lagi. Sedangkan untuk pelajaran agama kami akan menjelaskan mulai dari yang belajar huruf hijaiyah hingga bacaan kitab kuning.

Dalam blog kami juga tidak hanya menjelaskan dan menerangkan saja. Tapi disini juga dibuka agar siapa saja bisa menanyakan apapun pelajaran yang ingin di tanyakannya Disini juga kalian bisa saling mendiskusikan sesuatu hal yang sudah pasti maupun yang belum pasti adanya ini bertujuan agar seseorang yang tidak bisa bertemu namun sama sama mempunyai ide kreatif dapat menemukan sesuatu yang baru dan mungkin saja tidak terfikirkan oleh siapapun. Kegunaan dari berdiskusi disini juga bisa digunakan untuk bersharing info karena pasti disetiap kota maupun pulau mempunyai cara belajar dan penerimaan pembelajaran secara berbeda jadi disini kalian bisa menerima pembelajaran secara jauh seperti saya yang berada di gresik, bisa sharing dengan yang berada di Jakarta jadi ilmu yang diterima dari kota lain juga bisa kita terima. Dan dari situ kita bisa mengetahui bagaimana pembelajaran yang diterima disetiap kota.

Tidak hanya untuk para pelajar, orang tua yang ingin mengajarkan anaknya untuk belajar juga bisa membuka blog ini. Orang tua maupun usia lanjut juga bisa belajar melalui blog ini. Jadi kegunaan dan manfaat dari blog ini sangatlah banyak. Untuk memanfaatkan teknologi dan mengikuti perkembangan zaman serta untuk mempermudah seseorang memperoleh sebuah informasi, memperdalam suatu ilmu, atau bahkan hanya sekedar iseng membaca tujuan utama kami disini adalah untuk mengikuti lomba blog yang diadakan himatif universitas muhamadiyah Gresik serta untuk menambah amal jariyah bagi pembuat blog dan segala elemen yang membantu kelancaran kami dalam pembuatan blog ini.

Selain untuk menambah ilmu ataupun informasi bagi pembaca juga dapat menjadi pembuka lapangan kerja bagi seorang yang mampu atau memiliki ilmu dapat dibagikan melalui blog ini juga setidaknya dapat membuka lapangan ilmu bahkan pahala, syukur syukur dapat membuka lapangan pekerjaan bagi pengguna yang dapat dipergunakan dengan baik.
Pada kesimpulannya dalam blog ini adalah mempermudah cara belajar atau mendalami ilmu dengan cara yang menarik dan bisa dipahami dengan baik bagi pembaca. Dan untuk menjadikan pengguna internet untuk berkarya bukan hanya untuk mencari kesenagan ataupun hiburan semata


















Our Team

  • Zainal Abidin, S.Pd.Tutor Ngaji - Al-Qur'an
  • M. Abdul Malik N, S.Kom. Tutor Umum - Web
  • A. Yasin Budiman, ST. Tutor Umum - Komputer
  • Yudha Kurniawan, S.Kom. Tutor Umum - Jaringan
  • Ummu Maysyaroh Admin GO Education
  • Intan Yunita Syahputri Admin GO Education
  • Back to top